Surabaya - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian
Daerah Jawa Timur kembali menyampaikan perkembangan identifikasi jenazah korban
robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Selasa
(7/10/2025).
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Jules Abraham Abast
menyampaikan, sebelum memaparkan perkembangan terbaru, pihaknya terlebih dahulu
mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa para
santri di Pondok Pesantren Al-Khoziny.
“Izinkan kami menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya
terhadap para korban. Polda Jawa Timur bersama seluruh jajaran terus berupaya
maksimal dalam penanganan identifikasi jenazah, dengan tetap menjunjung tinggi
kehormatan para korban,” ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast, dihadapan awak
media.
Kabid Humas Polda Jatim menjelaskan, penanganan jenazah dilakukan
melalui Operasi DVI yang melibatkan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes)
Polda Jawa Timur, Pusdokkes Polri, tim Inafis, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial
Provinsi Jawa Timur, serta para ahli dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia
(PDFI).
Tim DVI bekerja tanpa henti selama 24 jam penuh sejak hari pertama
kejadian, dengan mengutamakan ketelitian, kecepatan, dan rasa hormat terhadap
para korban.
“Tim bekerja seakurat mungkin dan secepat mungkin, namun tetap
dengan penuh kehati-hatian serta penghormatan terhadap jenazah,” tambahnya.
Kombes Pol Jules Abraham Abast juga mengajak seluruh masyarakat
untuk mendoakan agar seluruh jenazah yang tersisa dapat segera teridentifikasi
dan keluarga korban diberi ketabahan.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada keluarga korban, relawan,
serta seluruh pihak yang telah memberikan dukungan selama proses berlangsung,
termasuk media yang terus menginformasikan perkembangan sejak hari pertama.
“Semoga seluruh korban segera dapat teridentifikasi dan keluarga
yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan. Terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses kemanusiaan ini,” pungkas Kombes Pol Jules
Abraham Abast.
Pada kesempatan yang sama, Kabiddokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol
Dr. dr. M. Khusnan Marzuki, memaparkan hasil identifikasi terbaru yang
dilakukan oleh tim DVI.
“Hari ini, Selasa tanggal 7 Oktober 2025, tim DVI Polda Jawa Timur
telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap 18 kantong jenazah, yang
terdiri dari 17 jenazah dan 1 body part,” ungkap Kombes Pol Khusnan.
Dari 18 kantong jenazah tersebut, 17 di antaranya telah
teridentifikasi dengan kecocokan data Ante Mortem melalui berbagai metode,
termasuk pemeriksaan DNA, medis, gigi, sidik jari, dan properti atau barang
milik korban.
Berikut beberapa nama korban yang telah berhasil teridentifikasi:
1. Mohammad Anas Fahmi (15), asal Bangkalan.
2. Muhammad Reza Syfai Akbar (14), asal Surabaya.
3. Afifuddin Zarkasi (13), asal Surabaya.
4. Moh. Rizki Maulana Saputra (16), asal Sidoarjo.
5. Moh. Ubaidillah (17), asal Bangkalan.
6. Virgiawan Narendra Sugiarto (16), asal Lamongan.
7. Moch Ali Sirojuddin (13), asal Surabaya.
8. Muhammad Azam Habibi (14), asal Surabaya.
9. M. Maulidy Hasany Kamil (16), asal Bangkalan.
10. Ach Fathoni Abil Falaf (17), asal Bangkalan.
11. M. Azam Alby Alfa Himam (17), asal Bangkalan.
12. Khoirul Mutaqin (18), asal Kediri.
13. Farhan (17), asal Surabaya.
14. Syafiuddin (15), asal Sampang.
15. Achmad Ghiffary Haekal Nur (17), asal Gresik.
16. Muhammad Ubay Dillah (15), asal Kalimantan Barat.
17. Achmad Alby Fahri (13), asal Surabaya.
Dengan identifikasi terbaru ini, total sebanyak 34 jenazah korban
telah berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima oleh tim
DVI Polda Jatim.
“Proses operasi DVI masih terus berjalan dengan melakukan
pendalaman data Ante Mortem (AM) dan Post Mortem (PM). Kami berkomitmen
menyelesaikan proses ini hingga seluruh korban teridentifikasi,” tegas Kombes
Pol Khusnan. (*)